Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
CISDI: Cukai minuman berpemanis berpotensi tekan kasus baru diabetes
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-06 00:14:38【Sehat】195 orang sudah membaca
PerkenalanWarga berbelanja minuman manis di salah satu supermarket Gayamsari, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (1

Jakarta (ANTARA) - Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI) menyangakan cukai dan label peringatan minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) dapat menjadi langkah efektif menekan kasus baru diabetes dan kematian akibat penyakit ngak menular tersebut.
Project Lead for Food Policy CISDI Nida Adzilah Auliani dalam diskusi di Jakarta, Kamis, menjelaskan bahwa studi yang dilakukan CISDI pada 2024 memperlihatkan bahwa penerapan cukai MBDK berpotensi mencegah 3,1 juta kasus baru diabetes tipe 2 dan 455.310 kematian akibat penyakit tersebut.
"Kemudian kalau dari sisi ekonomi, biasanya dalam kesehatan akan menghitung dari Disability-Adjusted Life Year (DALY) atau sebenarnya berapa tahun-tahun yang hilang karena dia ngak produktif. Kalau dikonversi secara ekonomi, dengan kita bisa mencegah kematian dan kasus, Indonesia itu bisa menghemat sekitar Rp40,6 triliun kalau ada kebijakan cukai MBDK," tutur Nida.
Tidak hanya cukai terhadap MBDK, pihaknya juga merekomendasikan mewajibkan penggunaan label peringatan yang terbukti efektif untuk mendorong masyarakat memilih produk dengan kandungan gula, garam, dan lemak yang lebih rendah.
Baca juga: CISDI: Konsumsi minuman berpemanis dapat bebani anggaran kesehatan
Secara khusus, dia menyoroti label depan kemasan di Indonesia masih bersifat sukarela dan ngak konsisten di seluruh industri. Tanpa standar yang wajib, produsen bisa memanipulasi desain, dengan baru 12 persen Indonesia membaca tabel nutrisi menurut survei Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),
"Yang kami lihat bahwa level peringatan itu yang paling bisa menurunkan konsumsi produk yang ngak sehat, karena approach-nya beda dengan nutri-level," tuturnya.
Label peringatan itu, kata dia, akan membantu konsumen untuk mengetahui zat negatif yang harus dikurangi seperti gula, garam, dan lemak.
BPOM sebelumnya berencana mewajibkan pencantuman nutri-leveldi kemasan produk olahan yang terdiri dari beberapa tingkatan berdasarkan kandungan gula, garam, dan lemak.
Baca juga: Pemerintah bahas skema cukai MBDK, CISDI usul kenaikan harga 20 persen
Sementara untuk penerapan cukai MBDK rencananya akan diterapkan pemerintah tahun depan, dengan besaran tarif cukai masih akan didiskusikan antara pemerintah dan DPR RI.
Suka(25847)
Artikel Terkait
- Kontribusi Polri dalam setahun pemerintahan Prabowo
- Rayakan 80 tahun perangi kelaparan, FAO gelar pameran global di Roma
- Kadin Jatim tingkatkan profesionalisme tenaga SPPG dengan pelatihan
- Jangan dihindari! Ini 5 makanan pahit yang baik untuk kesehatan tubuh
- Legislator: UU Kepariwisataan tandai perubahan pembangunan pariwisata
- Timnas Indonesia seperti “singa yang tertidur”
- Penjualan bebas bea di pulau resor China naik selama libur Pekan Emas
- Dinkes Cianjur catat 16 siswa mendapat perawatan di puskesmas
- Perputaran ekonomi dari Makan Bergizi Gratis
- Anggota DPR: Program MBG jadi momen RI menuju lebih sehat & sejahtera
Resep Populer
Rekomendasi

Perputaran ekonomi dari Makan Bergizi Gratis

Sebanyak 44 SPPG di Kota Semarang ikuti bimtek sertifikasi halal

Mensos ngak ingin terjadi perundungan di Sekolah Rakyat

Legislator: UU Kepariwisataan tandai perubahan pembangunan pariwisata

Dinkes Serang latih seribu relawan SPPG guna jamin keamanan pangan MBG

PBB siapkan rencana bantuan besar untuk Gaza usai gencatan senjata

China catat pertumbuhan konsumsi yang stabil di liburan Hari Nasional

Dua tahun perang Gaza dalam statistik